12 November, 2016

Jangan Liburan Sendiri di 5 Kota Berbahaya Ini

Berita dari Okezone 11 Nov. 2016 23:29


UMUMNYA banyak traveler di dunia penuh dengan kekaguman saat traveling. Setiap pertualangan, akan membuahkan sebuah pelajaran yang baru, dan bisa melihat bagaimana kondisi manusia di dalam diri sendiri dengan banyaknya budaya,
Bagaimanapun, destinasi yang mereka pilih ternyata masih ada kota yang tidak ramah dengan traveler asing. Bisanya terjadi dari pencoper hingga penipuan di taksi. Hasilnya, traveler akan bonyok ketika diserang. Karenanya, lebih baik jangan pernah pergi sendiri saat di kota tersebut.
Agar terhindar dari kejahatan, berikut kota yang dikenal mengerikan, sebagaimana dikutip dari abouttravel, Jumat (11/11/2016).
Bogota, Kamboja
Di sini menjadi pusat kota Kamboja. Bogota juga terkenal sebagai negara penghasil kopi terbaik dan kecantikan bunganya. Namun, ini juga menjadi destinasi berbahaya bagi traveler, karena di sini menjadi pusat organisasi teroris, narkoba, dan kekerasan di geng jalanan. Sehingga menyeramkan.
Kota Meksiko, Meksiko
Setiap hari, sebanyak 150 ribu orang menyebrangi batas antara Amerika dan Meksiko untuk beragam alasan. Ada yang mencari liburan, hingga mengunjungi keluarga, Tetapi di sini, kekerasan dan penculikan wanita yang jalan-jalan sendiri di malam hari sering terjadi.
Lima, Peru
Di sini memang terkenal dengan kota sejarah, tetapi di luar itu, ternyata ada kekerasan yang tersimpan. Seperti taksi gelap yang bisa memberikan harga sangat mahal. Hingga tur operator yang menipu.
New Delhi, India
Wanita harus sangat berhati-hati saat di sini, karena sudah banyak korban pemerkosaan yang terjadi. Bahkan, mereka juga banyak mendapatkan pelecehan seksual yang membuat banyak turis trauma.
Jakarta, Indonesia
Banyak ternyata yang terjadi di sini, beberapa diantaranya adanya penculikan dari turis asing, sehingga harus banyak dipantau dan usahakan untuk tidak keliling sendirian.

Curug Jenggala, Wisata Alam dengan Wahana Selfie Deck

Berita dari,
Radarbanyumas 12 Nov. 2016 11:47

PURWOKERTO – Satu lagi wisata alam yang asik untuk santai di akhir pekan, Curug Jenggala. Terletak di Dusun Kalipagu, Kecamatan Baturaden, curug tersebut yang dilengkapi selfie deck itu, tengah menjadi viral di media sosial.
Meski baru diresmikan Kamis (10/11) kemarin, ratusan pengunjung memadati tempat wisata di lahan milik Perhutani itu. Lokasi Curug Jenggala sendiri tidak jauh dari Curug Pengantin, tepatnya berada di bawah jalan menuju Curug Pengantin. Jika Anda pernah ke Curug Pengantin, sebenarnya Anda juga pernah melewati Curug Jenggala.
“Kalau bawa kendaraan bisa parkir di rumah warga. Dari parkiran jalan kaki ke lokasi sekitar 45 menit. Tetapi kalau berani, pengunjung bisa membawa kendaraan motornya sampai ke DAM Jepang,” kata Sekretaris Tim Pengembangan Wisata, KPH Perhutani Wilayah Banyumas Timur, Sugito, Jumat (11/11).
Curug Jenggala menyuguhkan keindahan alam yang cukup menarik. Di sana para pengunjung bisa menikmati kesejukan udara pegunungan dan suara gemuruh air terjun. Bahkan pengunjuung juga bisa bermain air dan berfoto bersama keluarga, saudara atau teman dekat di wahana selfie deck berbentuk hati yang telah disediakan.
“Yang menarik di sana, kami menyediakan selfie deck berbentuk hati, dimana para pengunjung bisa berfoto di tempat itu dengan background curug. Mereka juga bisa menikmati udara segar pegunungan sambil mendengarkan suara gemuruh air terjun,” kata dia.
Jumlah pengunjung pada hari biasa mencapai sekitar 100-200 orang. Sementara saat weekend mencapai 600 orang. Sedangkan untuk tiket masuk, pengunjung hanya dikenakan tarif masuk kawasan wisata Kalipagu sebesar Rp 5 ribu, dan tarif parkir Rp 2 ribu.
“Tetapi untuk parkir murni dikelola oleh penduduk setempat. Karena warga setempat dirumah membuka lokasi parkir,” katanya.
Curug Jenggala merupakan wisata rintisan yang dikembangkan bersama antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat dengan sistem bagi hasil, 40 % untuk Perhutani dan 60% untuk masyarakat.
“Meski bagi hasil, untuk pembangunan dan fasilitas kami juga terus mensuport. Seperti kemarin petugas dibuatkan baju seragam. Jadi kami tidak hanya mengambil hasilnya saja, tetapi ikut bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangannya,” ungkapnya. (why/acd)